Megaupload Hadapi Tuntutan Hukum Akibat Pembajakan

Salah satu situs donwloading dan uploading terkemuka di dunia, Mega Upload, hari ini tak bisa diakses. Hal tersebut terjadi berkenaan dengan tuntutan hukum terhadap situs tersebut yang mencapai angka 500 juta USD terkait dengan permasalahan pembajakan. Tuntutan tersebut datang dari Jaksa federal di Virginia terhadap pemilik Megaupload dan pihak-pihak yang terkait. Tentunya dengan tuntutan tersebut, pihak Megaupload sepertinya tak memiliki kesempatan untuk bertahan.

Tuduhan tersebut dilakukan pada 19 Januari kemarin, satu hari setelah beberapa situs-situs terkemuka dunia melakukan protes terhadap adanya RUU SOPA dan PIPA. Namun bedanya, kasus yang menyangkut Megaupload ini adalah kasus lokal, sedangkan SOPA dan PIPA adalah kasus internasional. Tentunya dengan penutupan Megaupload ini adalah langkah maju bagi penindakan hukum terhadap pembajakan. Kita tunggu saja langkah selanjutnya.

Situs-sits Besar Lancarkan Protes Terhadap SOPA

Protes terhadap rancangan UU Amerika yang mengatur mengenai anti pembajakan mendapat banyak tentangan. Beberapa situs-situs besar dunia pun turut andil dalam aksi protes tersebut.

Yang paling mencolok adalah situs Wikipedia yang merupakan sebuah situs ensiklopedia gratis terbesar di dunia. Ketika mengakses situs tersebut, maka akan muncul halaman yang bertuliskan “Imagine a world without free knowledge” dan sebuah link yang meminta dukungan protes terhadap SOPA.

Situs lain yang memberikan protesnya adalah Google. Mereka mengkampanyekan "End Piracy, Not Liberty". Mereka mengatakan bahwa SOPA/PIPA akan digunakan sebagai langkah untuk melakukan sensor di internet yang sejatinya berlawanan dengan aksi melawan pembajakan. Terlebih taipan pengusaha media dunia, Rupert Murdoch menyebut Google sebagai pemimpin pembajakan di internet.

Mengikuti dua situs tersebut, Mozilla juga mengumumkan akan melakukan langkah serupa. Jadi bagaimana dengan Anda?